45 ANTASARI, Investasi Cemerlang di CBD Simatupang

Terbatasnya hunian vertikal di kawasan ini membuat kehadiran apartemen 45 Antasari begitu dinanti. Alhasil, tingginya minat pembeli pun dibarengi dengan kenaikan harga properti.

45 antasari building

Property-In.co – Kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, kian bersolek menjadi pusat bisnis dan perkantoran baru di Ibu Kota. Lokasinya yang langsung terakses dengan Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) otomatis membuat Simatupang menjadi primadona baru bagi para pebisnis dan pekerja. Sayangnya, dominasi perkantoran tersebut tidak diimbangi hunian vertikal bagi para pekerjanya. Alasan inilah yang akhirnya membuat PT Cowell Development Tbk menghadirkan apartemen 45 Antasari di kawasan Central Business District (CBD) Simatupang.

“Bisa dibilang ada puluhan bahkan mungkin ratusan office tower di CBD Simatupang, tapi tidak ada yang memikirkan residensialnya. Ada beberapa hunian, itu pun dengan luasan yang luas dan harga 5-10 miliar rupiah. Akhirnya Cowell  membuat terobosan dengan unit yang lebih kecil yakni, apartemen 45 Antasari,” ucap Henry S. Lango, Deputy Sales & Marketing Director 45 Antasari.

Nama 45 Antasari sendiri diambil dari nomor kaveling apartemen itu, yakni 45, yang terletak  di Jl Antasari Raya. Henry mengatakan, 45 Antasari merupakan ‘semangginya CBD Jakarta Selatan’. “Kami melihat future ke depan. Di depan kami persis ada interchange seperti di Semanggi. Jembatan itu menghubungkan banyak lokasi seperti ke Depok dan Cinere. Kebetulan juga di daerah itu banyak eskpatriat dan perkantoran sehingga tempat tinggal dibutuhkan,” kata Henry kepada Property-In.

Rencana itu pun mulai terealisasi saat peluncuran tower pertama 45 Antasari pada  November 2014. Ada 3 tipe yang ditawarkan: studio (29,5 m2), one bedroom (45 m2) dan two bedroom (65 m2). Ketiga unit ini mendapat respons yang  cukup baik dari pasar. Meski kala itu pasar properti sedang slow down, 45 Antasari berhasil mencetak angka penjualan cukup fantatis. Di hari pertama peluncuran, 680 unit dari 990 unit yang dipasarkan habis terjual. Mereka pun berhasil membukukan omzet mencapai Rp1,1 triliun. Sekarang, sisa unit berjumlah 310 unit sudah ludes terjual.

“Saat ini tower satu sudah sold out. Di akhir atau awal tahun, kami rencananya akan meluncurkan tower kedua berjumlah 684 unit. Saat ini NUP (nomer urut pembelian) sudah mencapai angka 257 unit,” ungkap Henry di Cowell Tower, Senen, Jakarta Pusat.

Tingginya animo masyarakat tentu tak bisa dilepaskan dari konsep yang 45 Antasari tawarkan. Selain lokasi yang premium, mereka juga akan menawakan lifestyle kepada penghuninya. Konsep Alfresco Dining seperti di Citos (Cilandak Town Square) bakal diterapkan di 45 Antasari sehingga 3 lantai nanti full dengan makanan branded. Hal ini diungkapkan oleh Dewi Leman, Sales Director Apartemen 45 Antasari.

“Kebetulan kami yang memilih tenant-nya sendiri karena kami menggunakan sistem sewa. Jika kami jual putus takutnya nanti bakal bermunculan nama-nama aneh dan tenant yang tidak qualified. Selain untuk makan, tempat ini juga menjadi meeting point yang strategis,” kata Dewi seakan ingin meyakinkan pembaca.

Berdiri di atas lahan 2,2 hektar, apartemen 45 Antasari nantinya akan mengalokasikan 80% lahannya untuk ruang terbuka hijau (RTH). Bangunan juga akan dilengkapi dengan lansekap yang lebih luas dan terbuka. Ada beberada fasilitas penunjang lainnya seperti children playground, swimming pool, fitness center, jogging track dan keamanan 24 jam. Semua unit ini rencananya bakal diserahterimakan pada 2018.

Tidak hanya fasilitas menarik, Henry mengatakan bahwa apartemen 45 Antasari pun menawarkan cara pembayaran yang memikat bagi para end user ataupun investor. “Biasanya di tempat lain beli apartemen dengan cicilan selama 3 tahun. Kalau di sini lebih mudah lagi. Yang dicicil DP, yakni 30% selama 3 tahun atau 36 bulan. Setelah 3 tahun, tinggal tergantung penghuni mau langsung dilunasi atau KPA.” 

Kenaikan Harga Cukup Tinggi

Dapat dikatakan investasi di 45 Antasari cukup menggiurkan. Sejak launching perdana pada November 2014, kenaikan harga 45 Antasari cukup menggiurkan. Saat early birth, tipe studio yang mereka jual cash keras seharga Rp980 juta, kini harganya melonjak mencapai Rp1,3 miliar. Kenaikan ini terbilang wajar mengingat harga tanah di Antasari yang memang cukup tinggi. “Landbank kami pernah ditawar dengan harga Rp45 juta per meter,” ungkap Henry.

Dengan adanya kenaikan capital gain itu, Henry cukup optimistis untuk menjual tower kedua meskipun daerah Antasari dikenal begitu crowded. “Kami tidak khawatir dengan kemacetan. Sekitar 80% pembeli properti kami berasal dari Jakarta Selatan. Tentunya mereka tidak banyak bicara soal kemacetan yang terjadi. Ke Kemang saja, misalnya, mereka rela bermacet-macetan untuk hangout. Jadi macet sudah jadi hal biasa,” ujarnya sembari tersenyum. (Richardus Setia Gunawan)

Cowell Tahan Proyek pada 2016

Darwin F. Manurung, Director & Corporate Secretary PT Cowell Development Tbk, mengatakan bahwa tahun ini Cowell tidak akan membangun proyek yang baru. “Untuk yang existing sudah cukup besar. Kami saat ini sedang mengerjakan Oasis Cikarang 13 hektar, perumahan Kota Satelit Borneo dengan total lahan 120 hektar. Kami juga ingin menyelesaikan apartemen Lexington di Pondok Pinang,” papar Darwin dalam  wawancara singkat dengan Property-In.

Bukan hanya itu, Darwin juga berujar bahwa Cowell Office Tower dan Mal Atrium akan melalui tahap peremajaan. “Ini tentunya untuk memuaskan pelanggan kami. Karena itu kami tidak bangun proyek dulu pada 2016,“ tutup Darwin.

About The Author

Related posts