Terkoneksi dengan Transportasi Massal, Core Cipete Siap Menjadi Pilihan Investasi Masa Depan Millennial

PROPERTY-IN, JAKARTA- Menurut data Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek, Jakarta diprediksi akan macet total di tahun 2029. Tercatat dalam data tersebut, kegiatan commuting Jabodetabek menghabiskan waktu hingga 3-4 jam di jalan per hari untuk mencapai tempat tujuan, sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta sendiri rata-rata waktu yang dihabiskan adalah 1-2jam di jalan.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa tahun 2029 Kota Jakarta diprediksi akan macet total akibat peningkatan jumlah komuter dan mobilisasi antar kota. Sehingga dapat dipastikan kondisi mobilitas masyarakat akan semakin terbatas dan tidak nyaman.

Hal itulah yang salah satunya melatarbelakangi pengembangan Core Cipete besutan Jaya Real Property di kawasan premium Cipete, Jakarta Selatan. Core Cipete yang akan dibangun di lahan seluas 2.600 m2 di Jalan RS Fatmawati Raya, Jakarta Selatan memiliki 17 lantai dan dengan 199 unit Core yang terdiri atas studio, workshop, dan quarter dengan luas unit mulai dari 30 m2 hingga 90 m2 .

Pengembangan Core Cipete sendiri sejalan dengan pandangan yang disampaikan Sofian Sibarani, Pemenang Lomba Desain Ibu Kota Negara Beberkan Rencana Pembangunan Kota Jakarta yang serba terintegrasi dalam acara webinar edukasi yang dihelat Core Cipete bersama Arum Prasasti, General Manager Bintaro Jaya High Rise serta Gading Martin, aktor nasional, Kamis (15/10/2020).

Dalam penyampaiannya, Sofian mengatakan bahwa macet merupakan masalah yang serius untuk ibu kota Jakarta hari ini bahkan hingga tahun-tahun ke depan, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk melakukan pembangunan untuk infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi, seperti MRT yang saat ini sudah mulai pembangunan Fase II, LRT, dan juga Kereta commuter line dengan estimasi investasi hingga Rp 350 Triliun dalam 10 tahun ke depan untuk Jabodetabek.

Untuk itu, kota Jakarta sendiri ke depannya akan menjadi kota modern yang serba terintegrasi dan mengandalkan konsep Transit Oriented Development (TOD).

TOD sendiri merupakan konsep pengembangan kawasan yang mengintegrasikan simpul transit sebagai pusat pengembangan dengan kawasan campuran di sekitarnya dalam cakupan radius 400m sampai 800m. “Melihat problematika kota Jakarta hari ini, seperti polusi, kemacetan, ini kemudian hari akan membuat penggunaan transportasi publik irresistible, dengan dibangunnya infrastruktur yang nyaman yang menghubungkan intra dan antar kota, masyarakat akan dengan dengan sendirinya menjadi beralih ke transportasi umum untuk waktu tempuh yang lebih efisien, penghematan, juga kenyamanan. Kota Jakarta nantinya akan menjadi kota yang lebih ramah lingkungan, terintegrasi, dan serba cepat,” ujar Sofian dalam release yang diterima redaksi Property-In.

Arum turut menambahkan, MRT sendiri akan menjadi poros transportasi intra dan antarkota, karena kecepatannya, dan juga kenyamanannya. “Maka konsep pengembangan Kawasan TOD sendiri juga sudah menjadi fokus pengembangan JRP yang berpengalaman 40 tahun membangun Kawasan perkotaan, sesuai dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.

Sebagai produk terbaru dari Bintaro Jaya High Rise, Core Cipete sendiri adalah sebuah inovasi dari JRP yang dibangun dengan menyesuaikan kebutuhan generasi millennials dan juga perkembangan zaman.

Dengan mengusung konsep CORE atau Creative Office and Residence, Core Cipete menjawab kebutuhan akan one stop living yang dinamis yang nantinya akan menjadi bagian dari kawasan TOD MRT Cipete Raya yang akan memberikan banyak manfaat bagi penghuni seperti efisiensi biaya transportasi dan work life balance karena konsep hybrid kantor dan hunian, hingga segi keberlanjutan lingkungan karena pengurangan emisi karbon dari penggunaan kendaraan pribadi.

Gading Martin Mewakili Suara Millennial

Gading Marten, aktor, presenter dan entrepreneur ternama ini pun turut mengamini pendapat Sofian dan Arum. Menurutnya, permasalahan macet di Jakarta ini terlihat sepele, padahal ini memberikan banyak dampak keseharian seperti produktivitas. “Terkadang, karena waktu habis di jalan, kita jadi kehabisan waktu atau energi untuk melakukan hal-hal positif setelah pulang bekerja, seperti berkumpul dengan keluarga, atau berolahraga”, ujar Gading Marten, saat menghadiri webinar yang sama.

Gading sebagai pengguna MRT mengaku tertarik dengan Core Cipete yang akan terhubung 0 meter dari stasiun MRT Cipete. “Hal ini sangat menarik bagi saya, pasti ini akan menjadi investasi yang sangat baik. Ini harus jadi pertimbangan milennials untuk cerdas dalam mengalokasikan uang, ibaratnya, daripada cicil mobil, mending beli properti, harganya pasti naik, selain itu terhubung langsung dengan MRT, pasti ada hemat biaya transportasi pribadi seperti bensin, pajak, dsb.”, ujar Gading.

Selain terhubung langsung dengan stasiun MRT Cipete, Core Cipete juga terletak di lokasi prima di CBD Jakarta Selatan. Sofian Sibarani mengatakan “Pengembangan kawasan yang mengusung konsep TOD, pasti akan memberikan manfaat paling baik bagi penghuni di sekitarnya, seperti kemudahan akses, fasilitas, dan kenyamanan, apalagi jika lokasinya di CBD Jakarta. Core Cipete merupakan salah satu produk yang cemerlang dan sangat sesuai dengan rencana penataan kota Jakarta”.

“Saat ini Core Cipete sudah melewati beberapa milestone pengembangan, dan telah memasuki tahap penjualan resmi sesuai dengan janji kami. Seiring dengan berjalannya pembangunan kota Jakarta yang cenderung cepat, berinvestasi dengan membeli properti pada masa ini merupakan masa yang tepat, apalagi properti dengan lokasi yang tepat sejalan dengan masa depan kota”, ujar Arum.

Untuk menyambut semarak akhir tahun, Core Cipete menghadirkan promosi berupa potongan harga hingga ratusan Juta rupiah dan angsuran sampai dengan 60X.

About The Author

Related posts