September 11, 2024

The Biggest Sunrise Real Land In Jakarta

Memiliki rumah di Jakarta bukan sekadar mimpi. Lahan potensial berindikasi sunrise disediakan oleh Jakarta Garden City. Siap menjadi pesaing terdepan apartemen yang semakin menjamur.

Property-In.co – Maraknya pembangunan apartemen di Jakarta dan sekitarnya seolah menggeser keberadaan rumah. Banyak orang menjatuhkan pilihan investasi pada apartemen yang dianggap lebih prestisius dan mapan. Rumah dinilai tidak lagi cukup menjanjikan untuk profit investasi yang mumpuni.

Padahal dilihat dari satu tolak ukur saja, seperti karakteristik orang Indonesia yang lebih suka “menapak” di tanah, rumah mestinya tidak bisa digeser. Namun tren terkini menyebutkan apartemen lebih banyak dipilih sebagai investasi masa depan.

Panangian-Simanungkalit
Panangian Simanungkalit

Apartemen sendiri menurut beberapa pengamat sebenarnya sudah dianggap over supply. Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) mengatakan—seperti yang dikutip dari Kompas.com—bahwa pada 2014 saja terdapat 12.000 unit pasokan apartemen baru dan itu tidak terserap semua. Tahun ini diperkirakan mencapai 26.000 unit. Jumlah pasokan booming, sementara permintaan justru melambat.

Tren perlambatan akan terus terjadi. “Ini harus diwaspadai,” kata Panangian. Ia menuturkan dampak yang ditimbulkan dari kekosongan apartemen itu adalah harga bisa mengalami tekanan. Kalau sudah begitu, investasi di subsektor hunian vertikal ini bisa menjadi tidak menarik.

Di lapangan, developer sendiri cenderung lebih banyak membangun apartemen dibandingkan rumah dengan alasan ketiadaan lahan yang pantas untuk mengembangkan konsep landed houses. Lantaran luas lahan hanya 5.000 meter sampai 2 hektar, mereka lebih memilih membangun hunian vertikal.

Jika alasan yang dikemukakan berkutat di persoalan lahan, sejatinya di Jakarta sendiri masih ada area yang tergolong luas dan ditahbiskan sebagai ‘the only one real land‘ tanpa perlu melakukan upaya membuat lahan baru seperti skema reklamasi yang sedang hit.

Adalah Jakarta Garden City sebuah kawasan sunrise seluas 370 hektar dan terbesar di Jakarta. Dikembangkan oleh PT Modernland Realty Tbk, kawasan ini disiapkan sebagai area perumahan terbesar yang mengusung konsep kota mandiri karena mengedepankan kualitas fasilitas terbaik guna membangun kehidupan masa depan yang cemerlang.

Dengan kekuatan lahan yang superior, Jakarta Garden City (JGC) akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti shopping mall, hypermarket, pasar modern, shopping arcade, club house, international medical center, dan sekolah bertaraf internasional. Selain itu, JGC juga dilengkapi dengan infrastruktur yang terencana seperti penerangan yang baik, kabel dan pipa bawah tanah, koneksi broadband, pengelolaan air bersih, dan sistem keamanan yang dilengkapi dengan CCTV.

Mengubah Konsep
Perburuan di dunia properti memang tidak lepas dari pilihan-pilihan yang memberikan peluang manis. Mulai dari tanah kosong sampai yang terdapat bangunan di atasnya, nilai investasi properti selalu membuat investornya gembira. Terlebih jika yang diinvestasikan berada pada koridor yang tepat—misalnya lokasi sunrise, akses mendukung, fasilitas lengkap, tingkat yield tinggi sampai proyeksi gain melejit—tentunya ini membawa angin segar bagi si pemilik modal.

Jakarta Garden City sebagai properti landed boleh dibilang merangkum semua yang dibutuhkan oleh investor. Posisinya terletak di Jakarta, akses yang memadai, dan harga tergolong rasional—masih terjangkau—menjadikan proyek ini pilihan ideal. Ketiga hal inilah yang menjadi unique selling preposition (USP) proyek tersebut.

Cluster Yarra di Jakarta Garden City
Cluster Yarra di Jakarta Garden City

Andy K. Natanael, President Director PT Mitra Sindo Sukses (anak usaha Modernland), mengatakan JGC saat ini sedang berada pada posisi top of mind di benak banyak konsumen. Pasalnya, setelah dipegang kembali oleh Modernland, transaksi penjualan di sana melonjak.

“Sebelum kami, Keppel Land yang men-develope Jakarta Garden City. Kondisinya tentu berbeda ketika dipegang kami. Modernland secara serius mengembangkan Jakarta Garden City sebagai kawasan terbaik untuk tempat tinggal dan investasi,” ujar Andy.

Memang, setelah dirilis lebih profesional lagi, Jakarta Garden City yang tadinya sempat “mati suri” kini mulai banyak dilirik  konsumen. Modernland  menerapkan strategi marketing yang baik serta menampilkan keunggulan-keunggulan JGC: soal lokasinya yang terbilang sunrise, terletak di Jakarta, dan harga yang masih sangat terjangkau oleh konsumen.

Poin-poin tersebut, menurut  Andy, berpengaruh sangat besar pada penjualan Jakarta Garden City. Didukung gebrakan berupa perubahan konsep, JGC mengalami banyak kemajuan, baik dari sisi branding maupun penjualan. “Setahun berjalan pasca dikelola oleh kami, Jakarta Garden City melesat dari segi penjualan. Kami membukukan Rp1,8 trilliun tahun lalu,” ungkapnya.

Investasi Jangka Panjang
Dengan luas lahan mencapai 370 hektar, banyak ragam pilihan yang bisa dijadikan ajang investasi konsumen di sana. Misalnya, JGC baru saja memasarkan klaster La Seine yang pada saat penjualan perdana langsung terjual habis dan mencatat penjualan sebesar Rp350  miliar.

Robert Kaonang
Principal Chika Property
Kawasan Ini Berkembang Pesat

“Dengan luas lahan 370 hektar, Jakarta Garden City merupakan kawasan hunian terbesar di Jakarta Timur. Setelah di-take over oleh Modernland, JGC menjelma menjadi salah satu proyek yang menjanjikan di  masa depan.

Kawasan ini memiliki prospek bagus. Apalagi setelah akses tol dibuka kembali dan akses ke Kelapa Gading semakin mudah, prediksi saya kenaikannya bisa sangat tinggi.

Untuk investor maupun end user, Jakarta Garden City merupakan pilihan tepat karena memberikan kesempatan yang baik. 

Fasilitas yang tersedia di sini bakal memanjakan penghuni karena sangat lengkap.

Sekolah, pusat komersial, club house, dan sarana-sarana penunjang lainnya akan hadir melengkapi keistimewaan Jakarta Garden City sebagai sebuah hunian berkelas di Jakarta.”

Minat investor terlihat tinggi ketika klaster ini diluncurkan. Andy mengungkapkan, keunggulan klaster ini antara lain berkat lokasinya yang berada di Jakarta Timur, yakni di Jalan Raya Cakung-Cilincing (dekat pintu tol Cakung Timur).

Klaster seluas 9,2 hektar tersebut berada di kawasan pengembangan tahap kedua River Garden di lahan 100 hektar. Nantinya di sana juga disediakan porsi 6o% untuk ruang terbuka hijau, infrastruktur, fasilitas sport club, jogging track, dan lain-lain. Menurutnya, kawasan ini merupakan sunrise property, nilai propertinya akan meningkat tajam di masa mendatang.

“Investasi di Jakarta Garden City, yang didominasi oleh perumahan, sangat menguntungkan,” tuturnya. Di tengah gempuran hunian vertikal, ia  yakin investasi di lokasi ini memiliki prospek cerah. Hal itu bisa dilihat dari harga tanah di JGC yang masih tergolong dibandingkan Kelapa Gading dan Bekasi Barat.

Harga tanah di Kelapa Gading saat ini berkisar 40 juta per meter persegi (m2). Di Bekasi Barat sekitar 12 juta/m2. Jika digabungkan keduanya 52 juta dan dibagi dua, maka hasilnya 26 juta.

“Nah, tanah kami masih 11-12 juta per m2. Ingat, Posisi kami bukan di pinggiran Jakarta, tapi persis masih berada dalam wilayah Jakarta,“ jelas Andy. “Artinya, prediksi kenaikannya akan mengikuti harga Jakarta. Jika kenaikan di Kelapa Gading masih terus terjadi, apalagi di Jakarta Garden City. Hitung saja secara matematika berapa persen proyeksi kenaikannya.”

Kemungkinan potensi untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain di JGC memang terbuka lebar. Meski ia enggan menyebutkan angka, namun dari paparan di atas kenaikannya diprediksi bisa mencapai 100%, bahkan 300%. Terlebih, jika proyek ini sudah benar-benar jadi, Andy optimistis JGC akan menjadi hot spot bagi investor.

Hal menarik lainnya bagi investor, ke depan kawasan ini akan semakin berkembang. Apalagi dengan adanya akses ke tol Tanjung Priok yang sangat dekat (hanya berjarak 200 meter). Untuk investasi, kata Andy, JGC sangat cocok karena berdaya jangka panjang serta dipastikan menguntungkan.

“Jelas berbeda dengan investasi di apartemen, misalnya, yang serba terbatas terutama dari segi waktu,” ujarnya. Di Jakarta Garden City, selain mendapatkan tanah, nilai investasinya bisa meningkat dari bangunan, akses serta fasilitas-fasilitas terbaik di sini. “Jangan lupakan juga, ini terletak di Jakarta. Bukan pinggiran Jakarta dan termasuk pula dalam kawasan sunrise.” Aziz Fahmi Hidayat 

 

About The Author

Related posts