Kokedama adalah teknik menanam yang diadaptasi dari Jepang dengan menggunakan media lumut yang dibentuk bulat. Uniknya, tanaman tidak memerlukan pot sehingga begitu praktis.
Oleh: Richardus Setia Gunawan
Property-in.co – Uniknya, kokedama yang satu ini tidak menggunakan media lumut melainkan campuran pasir, tanah, dan kompos. Hal ini dikarenakan sulitnya mencari bahan baku di negeri tropis seperti Indonesia.
“Kalau di negara kita, mencari lumut itu susah. Media itu hanya ada di negara sub-tropis. Karena itu kami mencari media yang mudah didapat,” ujar Nelza Yesaya Hehamahua, Landscape Architecture & Creative Director Emillie Garden, kepada Property-In yang bertandang ke rumahnya di bilangan Ciledug.
Emillie Garden awalnya hanya merupakan sebuah studio lansekap yang memberikan jasa desain untuk warga urban. Seiring berjalannya waktu, Nelza pun banyak menemukan permasalahan pada penduduk urban.
“Ketika saya ketemu klien, mentoknya kalau tidak desainnya mahal atau lahannya sempit. Tapi mereka tetap pengen yang hijau-hijau. Kalau vertical garden ‘kan mahal. Per meter bisa mencapai Rp2 jutaan,” ujar Nelza sambil menunjukkan workshop-nya.
Oleh karena itu, lanjut Nelza, dia berinovasi untuk menghadirkan green living dan green lifestyle bagi warga urban dengan menghadirkan tanaman sebagai pemanis dekorasi ruang. Tentunya, fungsi tanaman bukan hanya penunjang dekorasi ruang tapi juga memperbaiki kualitas udara di dalam ruang.
Kokedama ala Emillie Garden ini memang terbilang unik. Media-media seperti pasir, tanah dan kompos dibentuk bulat kemudian dilapisi tali hingga bentuknya menyerupai bola sepak takraw. ‘Bola’ tanaman ini pun dapat dimodikasi sehingga dapat digantung. Alhasil, tanaman kokedama ini dapat menjadi aksen dekorasi yang dapat mempercantik ruang tamu, ruang belajar, bahkan kamar mandi Anda.
Tak hanya pengaplikasiannya yang simpel, tanaman kokedama juga mudah perawatannya. Nelza memilih tumbuhan indoor yang memang dapat hidup dengan sedikit cahaya matahari dan air. Ada Monstera, Monstera Obliqua, Peace Lily, Sirih Gading, Succelent dan String of Heart sehingga penyiraman hanya perlu dilakukan satu minggu sekali. “Masyarakat urban pastinya bekerja. Jadi mereka bisa mengurus tanaman mereka waktu weekend,” pungkas Nelza. (*)
TIPS MERAWAT TANAMAN KOKEDAMA
- Siapkan baskom berisi air.
- Celupkan tanaman kokedama ke dalam air selama 2-3 menit.
- Jemur tanaman kokedama selama dua jam.
- Tanaman bisa kembali dimasukkan ke dalam rumah.
- Perawatan dapat dilakukan seminggu sekali.