Property-In.co – Pesatnya pertumbuhan kawasan industri di Cikarang menyebabkan munculnya potensial sewa yang menggoda, terutama dari kaum ekspatriat.
Lain dulu, lain sekarang. Kalimat itu rasanya pantas ditujukan kepada kawasan Cikarang dewasa ini. Bagaimana tidak? Sekitar 5 atau 6 tahun silam, koridor timur Jakarta ini mungkin dipandang sebelah mata. Mendengar namanya saja, orang sudah malas. Ada yang bilang panas, gersang, dan sebagainya.
Namun, tampaknya pengembang Cowell Development melihat dari sisi yang berbeda. “Pada 2012-2013, kami melihat peluang pasar yang berkembang. Cikarang nantinya akan menjadi next big things di Jakarta, Jabodetabek, dan Indonesia,” kata Ferry Supandji, Deputy Director Sales and Marketing PT Cowell Development Tbk.
Prediksi itu tampaknya mendekati kebenaran. Saat ini, kawasan Cikarang saja sudah menyumbang 40% dari total ekspor Indonesia. Hal itu berkat kehadiran berbagai kawasan industri di Cikarang seperti East Jakarta Industrial Park (EJIP), Jababeka, Lippo Cikarang, Delta Mas, Hyundai dan MM2100.
Wajarlah jika para ekspatriat pun semakin ramai berdomisili di sana. Tak heran pula jika para investor dan pengembang mulai kepincut dengan kawasan tersebut.
“Investasi di bidang properti itu menarik kalau ada pengembalian investansi yang tinggi, yaitu melebihi bunga deposito dan juga inflansi,” kata Joy Dwiputranto Lango, Corporate Sales and Marketing Director PT Cowell Development Tbk kepada Property-In. “Dengan total ekspatriat mencapai 15.000 orang, maka potential market rental yang ada di kawasan Cikarang dan sekitarnya sangat kuat sekali.”
Melihat fenomena tersebut, Cowell Development akhirnya menghadirkan kawasan green mixed used development bernama The Oasis. Proyek ini mengusung konsep oase atau mata air yang berada di tengah kawasan hunian.
Dengan total luas 13,4 hektar (ha), nantinya akan digarap central park seluas 1,3 ha. Tak hanya itu, akan dibangun pula 5 menara apartemen, 1 menara kondotel, 1 menara hotel, corporate housing, perumahan tapak dan 1 rumah sakit bertaraf internasional. Semua tahap pembangunan diperkirakan memakan waktu 10 tahun dengan menyerap investasi sebesar Rp5 triliun.
Jauh di Atas Bunga Deposito
Salah satu bangunan perdana di The Oasis Cikarang adalah apartemen Mahogany Tower. Melalui PT Nusantara Prospekindo Sukses―anak usaha PT Cowell Development Tbk―pengembang membuktikan janjinya dengan menggelar acara penutupan atap Mahogany Tower pada Sabtu, 13 Juni 2015.
“Setelah kegiatan topping off ini, selanjutnya akan dilaksanakan serah terima kepada konsumen pada Desember 2015,” kata Supriantoro, Director Sales and Marketing PT Nusantara Prospekindo Sukses.
Supriantoro mengatakan, sejak diluncurkan pada September 2013, penjualan Mahogany Tower sudah mencapai hampir 100%. “Saat ini penjualannya sudah 95%. Rencananya pada bulan Agustus, kami akan luncurkan apartemen dengan konsep yang sama, yakni Acacia Tower,” ujar Supriantoro.
Dengan jumlah ekspatriat yang sangat besar―terutama dari negeri Jepang dan Korea―tentunya Mahogany Tower memiliki potensi sewa yang sangat menggiurkan. “Kami sudah melakukan survei dan rata-rata harga per bulan yang dikeluarkan ekspatriat untuk sewa berkisar antara US$1.500-2.000 atau sekitar 19.500.000 rupiah,” kata Joy di sela-sela acara penutupan atap Mahogany Tower.
“Jadi kalo investor membeli apartemen seharga 600 juta, maka setiap tahun ia akan mendapat 234 juta rupiah atau 30-35% dari harga apartemen.”
Kondisi ini tentunya sangat menggiurkan. “Dengan keuntungan 35% setiap tahun, berarti sudah di atas bunga deposito.” Joy menambahkan, peraturan bahwa orang asing belum bisa membeli properti untuk berdomisili di Indonesia juga semakin menambah potensi sewa.”Mau tidak mau ekspatriat harus menyewa apartemen untuk tinggal.”
Mahogany Tower dan Akasia Tower diklaim pengembang sebagai apartemen pertama dengan konsep double corridor dan one tower-one facility. Nantinya, kedua menara ini disokong oleh beragam fasilitas mewah seperti infinity pool, gym center, lounge, dan lobby area.
“Konsep infinity pool sangat menarik. Nanti air kolam renang akan mengalir terus seperti sungai,” kata Supriantoro.
Baik Mahogany dan Acacia memiliki kapasitas 624 unit yang terdiri dari 4 pilihan tipe: Studio (30m²), Tipe 2 kamar tidur (44m²), Tipe 2 kamar tidur (60m²), dan Penthouse (78m²). Adapun rentang harga yang ditawarkan berkisar Rp600 juta-Rp1,1 miliar. Untuk Acacia Tower, PT Nusantara Prospeksindo Sukses menargetkan prapenjualan sebesar Rp150 miliar. – Richardus Setia Gunawan