Neo Vassana
Satu lagi produk terbaru Damai Putra Grup diluncurkan. Posisinya sangat strategis karena terintegrasi dengan kawasan CBD yang akan mulai dibangun tahun ini.
Property-In.co – Suasana kota mandiri kental terasa ketika memasuki kawasan Kota Harapan Indah (KHI) di Bekasi. Gugusan hunian yang sudah diselimuti fasilitas-fasilitas istimewa seperti area food and beverages, sarana pendidikan, rumah sakit, hotel hingga pusat bisnis menjadikan Harapan Indah patut menyandang predikat kota terlengkap di Bekasi.
Dikembangkan sejak tahun 90-an, KHI memulai satu demi satu rencana membangun kehidupan yang lengkap dan sempurna di atas lahan kurang lebih 2.500 hektar. Pembangunan yang dirancang pun sengaja disiapkan untuk memudahkan bagi penghuni melalui kehadiran ragam fasilitas tersebut.
Kota Harapan Indah yang terletak di gerbang perbatasan antara kota Bekasi dan Jakarta Timur ini secara geografis memang strategis. Posisinya yang berada di tengah-tengah membuat jangkauan untuk menuju dan dari Bekasi maupun Jakarta begitu mudah dicapai.
Apalagi saat ini di sana sudah ada busway tujuan Pulo Gadung, Damri yang beroperasi tiap satu jam sekali ke bandara, dan bis antarkota (ke Bandung). Tersedianya sarana transportasi tersebut membuat Harapan Indah, selain layak sebagai tempat tinggal, juga cocok untuk lahan investasi jangka panjang.
Produk-produk baru pun terus diciptakan oleh KHI. Salah satunya klaster Neo Vassana, yang merupakan pengembangan dari klaster sebelumnya, yaitu Vassana. Menurut Tasya Manuputty, Marketing Communication Specialist Kota Harapan Indah, produk terbaru KHI ini didesain secara khusus untuk kalangan keluarga muda dan mulai mapan.
Disebut “mulai mapan” karena konsep yang diusung Neo Vassana adalah hunian dua lantai dengan dua car port. “Saat ini ‘kan trennya satu keluarga punya dua mobil. Maka kami buat produk ini dengan dua car port,” kata Tasya.
Neo Vassana memang hadir sebagai solusi atas kebutuhuan hunian yang mewah, sarat dengan fasilitas, bangunan berkualitas namun tetap masuk akal untuk urusan harganya.
KHI mulai memasarkan unit ini sejak akhir tahun lalu dan saat ini sudah penjualannya sudah mencapai 60%. Jumlah unit yang ditawarkan terbatas, hanya sekitar 300 buah, dan terdiri dari dua tipe: luas lahan 109 meter persegi (m2) dan 126 m2. Namun, saat ini yang fokus dijual hanya unit yang berukuran 109 m2.
Satu Kawasan dengan CBD
Keunggulan lain dari Vassana di Kota Harapan Indah adalah posisi klaster yang satu area dengan rencana pembangunan CBD di KHI. Soal CBD sendiri, urai Tasya, akan diawali dengan dibangunnya sebuah mal life style. Nantinya di sini juga bakal dikembangkan apartemen dan gedung perkantoran. “Kawasan CBD memang menjadi next project yang dibangun sebagai pengembangan Kota Harapan Indah,” jelas Tasya.
Jika melihat potensinya ke depan, kawasan Harapan Indah memang berpeluang menjadi salah satu ikon sunrise di Indonesia. Yang terjadi saat ini, KHI seperti berjalan sendiri menguasai kawasan perbatasan tersebut dengan keunggulan fasilitas yang mendominasi hajat banyak orang dari A sampai Z. Denyut kehidupan sudah berjalan dengan lancar.
Dampak positifnya adalah roda perekonomian secara otomatis ikut bergerak sehingga kemandirian sosial dan peluang investasi terbuka sangat lebar.
Sekadar membandingkan, di sisi lain kota Bekasi juga tengah dikembangkan sebuah kawasan hunian berkonsep kota mandiri. Perkembangan pembangunan kawasan tersebut memang gencar dan cepat, namun untuk membentuk sebuah kehidupan yang besar tentu membutuhkan proses dan waktu panjang.
Menurut Tasya, persoalannya tidak hanya sekadar membuat unit baru kemudian dijual. “Lebih dari itu, yang dibutuhkan oleh investor maupun end user adalah kehidupan yang sudah terbangun.”
“Harapan Indah telah berhasil membangun kehidupan yang menyeluruh dan memudahkan siapa pun yang berada di dalamnya untuk berinteraksi sosial dan membangun ekonomi,” tambahnya. Oleh sebab itu, peluang investasi yang baik juga telah dimiliki oleh KHI.
Dengan dukungan fasilitas yang lengkap serta aksesibilitas yang relatif mudah, prediksi kenaikan investasi seperti yang sudah terjadi, kata Tasya, minimal berada di kisaran 20-30% per tahun. “Tapi tak menutup kemungkinan bisa juga melonjak mencapai 100% jika kawasan CBD ini sudah jadi,” ujarnya.
Apalagi yang dicari oleh investor selain capital gain yang tinggi? Jadi tidak berlebihan bila nama Harapan Indah dimasukkan ke dalam salah satu area hotspot. Sementara untuk calon penghuni, kawasan ini pun tak kalah ciamik dengan kota mandiri lainnya. Aziz Fahmi Hidayat