September 11, 2024

Lahan Komersial ‘Menggiurkan’ di Timur Jakarta

Property-In.co – Cakung beranjak menjadi magnet investasi baru. Kawasan komersial seluas 70 hektar dari 370 hektar lahan di Jakarta Garden City diproyeksikan menjadi zona investasi paling menjanjikan di wilayah Jakarta Timur.

Cakung. Mendengar namanya mungkin sebagian orang bakal langsung membayangkan truk-truk angkut besar yang biasa melintasi wilayah ini. Letaknya yang tak jauh dari pelabuhan Tanjung Priok memang membuatnya sering dilalui truk-truk besar yang ingin berlabuh di pelabuhan tersebut. Namun berkat kehadiran Jakarta Garden City di kawasan ini, Cakung sekarang menjelma menjadi daerah investasi yang diperhitungkan.

PT Mitra Sindo Sukses, anak perusahaan developer besar Modern Land Tbk yang menggarap Jakarta Garden City, memang sangat serius dalam mengembangkan proyek ini. Konsep green property yang diusungnya ‘menyulap’ area seluas 370 hektar ini tampak begitu sejuk. Hal itu terlihat begitu memasuki gerbang perumahan ini. Danau dan pemandangan hijau pepohonan menambah sejuk area yang dibangun untuk menjadi kota mandiri itu.

“Kota mandiri ini harus tetap mempertahankan konsep green,” ujar Andi K. Natanael, President Director Jakarta Garden City. Menurutnya, meskipun Jakarta Garden City diproyeksikan untuk menjadi kota mandiri yang elite, konsep green yang dimiliki oleh Modern Land harus tetap dipertahankan. “Itulah yang akan menjadi pesona bagi investor kakap untuk berinvestasi di sini,” lanjut Andi.

jakarta-garden-city_RS-mayapadaGenjot Fasilitas
Tidak dimungkiri, penjualan properti di semester pertama 2015 memang terbilang lesu. Hal ini dipengaruhi kekuatan ekonomi Indonesia yang tidak stabil, bahkan cenderung anjlok. Bukan hanya di industri properti, hampir semua industri mengalami penurunan.

Namun kelesuan ekonomi ini tak lantas membuat Modern Land mengendurkan gempurannya untuk terus membangun fasilitas penunjang demi menjadikan Jakarta Garden City sebagai kota mandiri yang elite dan hijau.

Ketika para investor kini cenderung menahan budget investasi mereka atau save money on pocket, Jakarta Garden City (JGC) justru memperkuat benteng pertahanannya dengan membangun banyak fasilitas penunjang di perumahan tersebut. Langkah ini dijalankan bukanlah tanpa alasan.

Menurut Andi, dengan memperkuat fasilitas yang menjadi keharusan dalam sebuah kota mandiri, nantinya JGC bakal menjadi magnet yang kuat bagi para investor berinvestasi di kawasan ini.“Sekarang waktunya kami bangun banyak fasilitas,” tutur pria spesialis pencetak rekor penjulan properti tersebut.

Fasilitas yang akan dibangun di sana pun tidak main-main. Lahan seluas 70 hektar sudah disiapkan untuk menjadi commercial area yang akan dilengkapi fasilitas seperti mal, rumah sakit, food garden, perkantoran, universitas serta gedung-gedung layanan masyarakat.

Peluang Terbuka Luas
Kini Jakarta Garden City membuka peluang bagi para investor, baik asing ataupun lokal, untuk berinvestasi di lahan komersial yang sedang digarapnya. Beberapa nama besar pun sudah memastikan bakal ikut meramaikan kawasan komersial ini.

“AEON Mall membeli tanah 8,5 hektar dan Mayapada 1,5 hektar,” ujar Andi. AEON Mall bakal menjadi salah satu mal yang paling ‘wah’ yang hadir di Jakarta Timur. Setelah sebelumnya menempatkan malnya di area BSD Tangerang, kini peritel asal Jepang itu merangsek masuk ke wilayah Jakarta. “Retailer kalau belum buka gerainya di Jakarta itu berarti belum afdol,” imbuhnya.

Jakarta-Garden-City_club-house
JGC Club House

Yang menarik, selama ini AEON membuka jaringan malnya di Indonesia dengan skema kerja sama bersama pemilik lahan. Tapi di Jakarta Garden City, peritel ini membangun sendiri gerainya dan membeli lahan di sana.

Selain itu, peraturan Pemerintah Daerah DKI yang melarang pembangunan mal di pusat-pusat kota sejak 2012 juga merupakan alasan AEON untuk menggarap mal barunya di Jakarta Timur.

Seperti yang dikatakan oleh Ahok sewaktu masih menjadi Wakil Gubernur DKI tiga tahun silam, hanya daerah Jakarta Timur-lah yang masih memungkinkan untuk pembangunan mal.

Setali tiga uang dengan AEON, Mayapada juga akan membuka salah satu cabang rumah sakitnya di kawasan ini. Dengan hadirnya dua nama besar itu, tentunya prospek investasi di kawasan Jakarta Timur, khususnya di wilayah Cakung, ini bakal semakin menarik bagi para investor.

Tidak berhenti di situ saja. Beberapa perusahaan besar lain pun, ungkap Andi, sudah melirik JGC sebagai lokasi pembangunan head office mereka. Contohnya PT Arita Prima Indonesia Tbk, yang berupaya mengembangkan gedung perkantoran seluas 3.000 meter persegi di sana. Ada pula perusahaan ekspedisi dan perusahaan seluler yang berniat membangun kantor serupa.

Di samping itu, Modern Land juga bakal membangun tak kurang dari 46 ruko yang terletak persis di depan AEON Mall. “Jadi nanti rukonya akan berhadapan dengan mal. Pokoknya asyik,” ujar Andi sambil tersenyum sumringah.
Ruko-ruko ini diproyeksikan sebagai perkantoran ataupun food garden untuk para pemilik perusahaan yang ingin membuka kantor atau gerainya di sini, juga tentunya untuk investor yang ingin menginvestasikan uangnya dengan membeli ruko atau office building.

Harga jualnya relatif cukup terjangkau. Sebuah ruko 3 lantai berukaran 5 m x 17 m dibanderol dalam kisaran Rp4 miliar, sedangkan jakarta-garden-city_Rukansebuah office building 6 lantai berukuran 8 m x 20 m dibanderol dalam kisaran Rp17 miliar.

Bukan hanya itu, JGC pun membuka luas kesempatan berinvestasi kepada para investor, perusahaan, dan para pemilik modal untuk membeli tanah di kawasan tersebut.

Seperti halnya AEON dan Mayapada yang sudah berinvestasi di sana, Modern Land berharap perusahaan-perusahaan lain pun akan membuka cabang terbarunya di kawasan ini—baik bekerja sama sebagai tenant ataupun membeli langsung tanah untuk dibangun office tower atau apartemen.

“Jadi nantinya wilayah ini akan berdiri tower-tower yang tetap mengusung konsep green yang kami usung,” ujar Andi. Ia berharap 2-3 tahun lagi Jakarta Garden City akan menjadi kota mandiri secara utuh yang berstandar internasional, dan tentunya tetap dengan konsep hijaunya.

Ia menambahkan, sebelum nantinya harga tanah dan bangunan di sini semakin meninggi dan para investor berebut untuk berinvestasi, ”Saat inilah waktu yang paling tepat untuk membenamkan peluru-peluru investasi di kawasan ini.” – Fajar Yusuf R.

About The Author

Related posts