September 10, 2024

Kota yang Tak Pernah Tua

Pertumbuhan Bintaro meningkat pesat menyusul dibukanya ruas tol lingkar luar JORR W2. Kawasan ini pun makin awet menjadi wilayah sunrise.

Property-In.co – Mendengar kata “Bintaro” pasti terlintas di benak kita serentetan kata yang bikin hati tenteram: elit, hijau, elegan, mahal, dekat tol, dan komplet.  Deretan kata itu juga menunjukan ciri khas kota mandiri. Intinya, semua orang pasti tahu kawasan Bintaro Jaya yang dibangun dan dikembangkan oleh PT Jaya Real Property memiliki segudang prestasi yang patut dicatat.

Kawasan segitiga emas Serpong-Jakarta Selatan-Jakarta Barat ini bisa dibilang merupakan yang pertama memperkenalkan konsep “kota taman” di Indonesia. Bahkan, kawasan Bintaro Jaya termasuk perumahan elit yang jadi hits di Jabodetabek sampai sekarang. Jadi, tak berlebihan jika predikat hunian modern yang dekat dengan alam ini pantas disematkan untuk kawasan ini.

Berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat pun dijamin ada di kawasan Bintaro. Dari sekolah internasional, pasar segar, rumah sakit internasional, hingga berbagai fasilitas umum (ruang terbuka hijau) untuk bersosialisasi pun tersedia. Ditambah lagi kemudahan akses dengan adanya tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W 2) makin melambungkan harga properti di sana.

Henky Wijaya, Vice President Director PT Jaya Real Property Tbk, mengatakan bahwa pertumbuhan Bintaro Jaya meningkat pesat menyusul dibukanya ruas tol lingkar luar tersebut. Kesempatan ini direspons cepat oleh perusahaan dengan menganggarkan capital expenditure (capex) triliunan rupiah untuk merealisasikan pembangunan proyek-proyek spektakuler terbarunya.

Sebut saja pembangunan Bintaro Xchange Shopping Mall II, menara perkantoran Bintaro Xchange, pembangunan Plaza Bintaro Residence tahap I, beberapa klaster perumahan distrik Discovery dan Kebayoran di Bintaro Jaya, serta Fortune Terrace di Graha Raya. Mereka akan mengucurkan dana Rp1,6 triliun sebagai capex untuk ekspansi bisnis pada 2015. ”Bintaro Xchange tahap II dan perkantoran Bintaro Xchange merupakan bagian dari pengembangan kawasan komersial seluas 25 hektar di dalam area pengembangan Bintaro Jaya,” kata Henky baru-baru ini di Jakarta.

Nantinya, jelas Henky, di dalam kawasan komersial bertajuk Bintaro Xchange itu terdapat 2 buah pusat belanja yang saling terhubung, 10 menara perkantoran, hotel dan 5 menara apartemen strata (kondominium). “Pembangunan proyek-proyek ini hingga selesai diperkirakan sekitar 15 tahun.”

Dia memaparkan, setelah Bintaro Xchange Shopping Mall I beroperasi dengan tingkat okupansi 92%, akan dikembangkan tahap kedua. Rencananya, pembangunan pusat belanja seluas 26.000 meter persegi tahap kedua itu dimulai pada akhir 2015. Dana yang disiapkan sebesar Rp200 miliar. Jumlah yang sama juga akan dialokasikan untuk pembangunan Bintaro Xchange Office seluas 30.000 meter persegi.

“Perkantoran bakal direalisasikan pada kuartal ketiga 2015. Sudah ada perusahaan perbankan yang berkomitmen mengisinya. Sementara untuk pusat belanjanya, kami sudah mendapat konfirmasi dari mini anchor yang saat ini sedang popular di Indonesia,” imbuh Henky.

Tahun depan perseroan juga bakal melansir Plaza Bintaro Residence Tahap II dengan penawaran perdana sekitar Rp399 juta per unit—menyusul kesuksesan penjualan Plaza Bintaro Residence tahap I yang saat ini telah “menikmati” pertumbuhan harga menjadi Rp20 juta per meter persegi dari sebelumnya Rp14-15 juta per meter persegi. “Bintaro bukan kota mati. Bukan pula kota tua. Keberadaannya masih menjadi pilihan utama dalam berinvestasi,” tandasnya.

Terdorong Jalan Tol
Beroperasinya jalan tol JORR W 2 seksi Ciledug-Ulujami sepanjang 2 kilometer pada 22 Juli 2014, menyusul beroperasinya seksi Kebon Jeruk-Ciledug (5,6 km) sejak 27 Desember 2013, berdampak signifikan terhadap akselerasi pertumbuhan sektor properti di beberapa kawasan yang dilintasinya. Para pengembang menyambutnya dengan segera merealisasikan peluncuran dan pembangunan proyek-proyek baru.

Tidak tanggung-tanggung, nilai proyek baru tersebut menyundul triliunan rupiah. Sebut saja PT Lippo Karawaci Tbk yang membesut Embarcadero Park di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, senilai Rp2,5 triliun. Bahkan, realisasi pembangunan properti komersial diprediksi akan bertambah semarak seiring meningkatnya permintaan dan padatnya kawasan perkantoran di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kawasan ini menjadi alternatif untuk meningkatkan jumlah perkantoran.

Director Head of Research Savills PCI Anton Sitorus mengatakan, meski pertumbuhan pasar properti secara umum melambat, namun kawasan Bintaro tetap menunjukkan pertumbuhan signifikan. Angkanya mencapai 15-20%. “Indikasinya, harga jual aktual apartemen-apartemen yang dipasarkan tahun lalu mengalami kenaikan harga sebesar itu,” jelas Anton kepada Property-In akhir Februari silam.

Menurut Anton, orientasi pembangunan bakal bergeser ke selatan, di mana JORR W2 yang sudah tersambung dengan koridor TB Simatupang. “Kehadiran JORR W2 berperan besar menjadikan kawasan Bintaro lebih terbuka. Bisa dikatakan, Bintaro adalah kawasan pengembangan kota mandiri tertua.”

Sebelum ruas tol baru itu beroperasi, perkembangan Bintaro sempat melambat dibandingkan dengan perkembangan kota mandiri lainnya. Sebut saja BSD Serpong, yang terus tumbuh seiring dengan berbagai infrastruktur yang lebih cepat pembangunannya. “Pertumbuhan Bintaro sangat lambat sebelum JORR W2 dibangun. Setelah akses tol itu rampung seluruhnya dan dioperasikan, Bintaro semakin tumbuh pesat,”kata Anton.

Hal senada juga disampaikan CEO Lippo Homes, Ivan Setiawan Budiono. Baginya, Bintaro merupakan kawasan yang terus mengalami pertumbuhan dan saat ini sedang berada di level tertingginya. “Kawasan ini sangat fantastis untuk berinvestasi, perubahan peningkatan harganya juga sangat tinggi seiring dengan tingginya minat pembeli, baik yang bermotif investasi maupun pengguna akhir.”

“Mereka sebelumnya sudah punya aset rumah tapak. Mereka tertarik membeli properti apartemen untuk anak-anak dan anggota keluarga lain agar tetap menetap di kawasan Bintaro,” kata Ivan. “Selain itu, tawaran imbal hasilnya pun sangat menjanjikan, yakni tiga kali lipat dari tingkat inflasi.”

Melonjaknya popularitas Bintaro sudah diprediksi sebelumnya. Pasalnya, sebelum kehadiran dua proyek baru dari Jaya Real Property—Bintaro Xchange dan apartemen Bintaro Plaza Residences—kawasan ini telah digarap oleh beberapa pengembang lain sebagai wilayah ekspansi bisnis.

Gapura Prima hadir dengan Bintaro Icon, sedang Metropolitan Kentjana membesut perumahan eksklusif di Jalan Veteran. “Kawasan ini akan terus menjadi incaran pengembang juga investor untuk mengembangkan bisnis dan investasinya,” tandas Ivan. Caca Casriwan

About The Author

Related posts