Di bawah naungan PT Bumi Parama Wisesa, Hongkong Land dan Sinarmas bekerja sama mengembangkan lahan seluas 67,5 hektar. Lahan itu akan disulap menjadi kawasan paling premium dan elit di wilayah Serpong.
Oleh: Fajar Yusuf Rasdianto
Sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya, tim Property-In berangkat menuju Serpong, Tangerang—untuk menemui dua petinggi PT Bumi Parama Wisesa (BPW). Sepanjang perjalanan kami melihat banyak billboard tentang properti yang dijual untuk wilayah Serpong, dan salah satunya adalah Nava Park, proyek yang rencanannya akan kami ulas di edisi bulan ini.
Pemandangan seperti itu terus kami dapati sampai tiba di tujuan, kantor marketing gallery Nava Park. Di sana, kami sudah disambut oleh Wida, bagian markom BWP yang lama kenal dengan kami. “Sebentar ya, Mas. Narasumbernya sebentar lagi datang. Pesan kopi atau minumnya saja dulu,” kata dia mempersilakan.
Sembari menunggu, kami mengelilingi kantor marketing gallery tersebut untuk melihat-lihat. Maket dan beberapa peta masterplan proyek terpampang di sana. Dari peta dan maket itu terlihat hamparan lahan pembangunan proyek ini cukup luas, sekitar 67,5 hektar.
“Ya, lahannya memang sekitar segitu. Nantinya bakal dibangun perumahan, apartemen, kawasan komersial, hingga botanical park,” tutur Haryanto Widjaja, Project Director BWP yang baru saja datang.
Lebih lanjut, Hary menuturkan bahwa Nava Park sendiri adalah proyek join venture antara Hongkong Land dengan Sinarmas Land. Keduanya mengambil porsi yang hampir sama dalam penanaman modalnya. Sinarmas sebagai pemilik lahan memegang 51%, sedang Hongkong Land 49%.
Proyek gabungan ini dibentuk pada 2013, dengan BWP sebagai nama pengembangnya. Orang-orang dari dua developer besar itu pun ditunjuk sebagai wakil kedua belah pihak untuk bertanggung jawab dalam proyek ini.
“Jadi penggarapannya benar-benar dilakukan bersama-sama. Hongkong Land cenderung kepada konsep. Sinarmas pada strategi marketing dan promosinya,” tambah Hary.