Global Smart City Konsep Proyek Investasi 200 Triliun

Property-In.co – Millenium Village hadir dengan mengusung konsep Global Smart City, yakni belajar dari kesuksesan kota-kota terbaik di dunia. Bukan tidak mungkin, kota mandiri ini akan menjadi yang termodern di Indonesia.

Central Busines District (CBD) Lippo Village kini semakin sibuk. Saat ini, kota mandiri yang sebelumnya bernama Lippo Karawaci itu memiliki populasi 60.000 jiwa—mahasiswa 20.000 jiwa dan para pekerja yang mencapai 21.000 jiwa.

Ini belum ditambah dengan 200.000 pengunjung setiap harinya. Jadi wajar ketika sebuah populasi berkembang di suatu daerah, pembangunannya pun ikut berkembang.

Beruntung perusahaan pengembang PT Lippo Karawaci Tbk, anak perusahaan Lippo Group, sudah menyisakan lahan untuk proyek prestius mereka bernama Millenium Village. “Dari lahan CBD seluas 131 hektar, kami menyiapkan area seluas 70 hektar untuk kami bangun Millenium Village.

Jadi, Millenium Village ini adalah new development yang terintegrasi di tengah-tengah kota CBD Lippo Village,” kata Jopy Rusli, Chief Marketing Officer Lippo Homes kepada Property-In pertengahan bulan lalu.

Mengusung konsep Global Smart City, proyek dengan nilai investasi 200 triliun rupiah ini muncul dengan mengikuti suksesor kota-kota terbaik di dunia. “Kami tidak hanya asal bikin. Untuk proyek ini, kami melakukan studi di global city yang sukses seperti di New York, Singapura dan Hong Kong,” ungkapnya.Milenium-Village_maket

Jopy mengatakan, kunci terpenting dalam sebuah kota adalah paru-parunya atau green area. Untuk itu, ia mencoba membandingkan kawasan hijau di kota-kota berstandar terbaik dengan paru-paru kota yang nantinya akan digarap di Millenium Village ini.

“Kalau kita lihat Central Park di New York, green area-nya menyumbang 30% dari luas kotanya. Di London, Hyde Park menyumbang 7,5%. Di Singapura, lahan hijaunya menyumbang 23%,” rinci Jopy. “Nah, kami akan membuat green area seluas 50 hektar sehingga nanti menyumbang 71% dari total lahan CBD Lippo.”

Bukan sekadar pepesan kosong, Lippo Karawaci memang serius mendesain kawasan hijau di CBD Lippo Village ini. Jika kita tengok, lahan hijau CBD Lippo saja sudah disokong oleh lahan golf course seluas 75 hektar (ha). Ditambah dengan 50 ha area hijau di Millenium Village, maka total keseluruhan green area menjadi 125 ha.

Tidak tanggung-tanggung, pengembang pun menggandeng DP Architects dari Singapura untuk mengkonsep kawasan hijau itu. “Green-nya nanti tercapai bukan hanya green-green biasa, tetapi menggunakan sky park. Jadi Central Park di New York akan kami buat in the sky, semua interconnectable di atas, sehingga memisahkan pedestrian dan traffic,” kata Jopy.

3 Zona dan 12 Elemen Pendukung

Pembangunan Millenium Village ini akan melalui 3 tahap. Fase pertama dan tengah berjalan, Lippo Karawaci sedang membangun culture dan business district di zona ketiga seluas 29,36 ha.

Fase kedua, bakal dibangun city center di area seluas 13,12 ha. Sedangkan fase ketiga, pengembang akan membuat lifestyle dan destination di lahan seluas 26,32 ha. “Semua tahapan ini kami prediksikan memakan waktu hingga 20 tahun,” ujarnya.

Menurut Jopy, sebuah kota membutuhkan elemen-elemen yang membuatnya sukses. Karena itu, Lippo Karawaci akan membuat 12 elemen pendukung untuk Millenium Village: Millenium Sky Park, Lippo Grand Mall, ZU Privates Member Club, The Groove Shopping Street, Lippo Museum of Art, Lippo Offices, Lippo World Expo, Universitas Pelita Harapan (UPH), UPH College, The Lippo Hotels, dan The Art District. “Jadi, akan ada dua mal besar: Lippo Grand Mall dan yang sudah ada, yakni Super Mall Karawaci.” Milenium-Village_lippo

The Groove Shopping Street merupakan salah satu elemen yang sangat menarik. Pengembang berencana membangun jalan mirip Orchard Road di Singapura. “Kita lihat shopping street yang sukses di dunia seperti Orchard di Singapura, memiliki panjang 1,5 kilometer dan lebar 15 meter.

Di Barcelona, Ras Ramblas memiliki panjang 1,2 kilometer dengan lebar 12 meter. Nah, di sini kami akan membuat jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan lebar 22 meter,” urai Jopy membandingkan.

Nantinya, pedestrian pun akan dibuat multilevel―yakni underground, grade, dan up―sehingga pejalan kaki dengan mudah berjalan tanpa terkendala oleh traffic.

Tak mau ketinggalan dengan pengembang lain, Lippo Karawaci juga akan membangun landmark tower sebagai ciri khas CBD Lippo Village Karawaci. “Kota baru itu harus ada signature tower-nya.

Kalau New York khas dengan World Trade Center, Malaysia dengan Petronas. Nah, kami akan bangun 3 tower khas di CBD ini,” kata Jopy. “Ada Gateaway dengan 75 lantai, Iconic Tower 100 lantai, dan Super Tower 75 lantai.”

Untuk akses, Lippo Karawaci rencananya juga akan membuat pintul tol baru sehingga kendaraan tidak tertumpuk di satu pintu saja. “Kami sudah ajukan satu pintu tol baru sehingga nanti askes menuju Lippo Village semakin mudah,” kata Anna Dharmadji, Associate Director Lippo Group Luxury Development.

Anna menambahkan, Lippo Karawaci telah menggandeng AECOM dari Amerika sebagai konsultan landscape-nya. “Nanti oleh AECOM, jalan raya di CBD Lippo akan dibuat naik atau turun ketika menjumpai persimpangan sehingga akan mengurai kemacetan,” ujarnya. – Richardus Setia Gunawan

 

About The Author

Related posts