Melihat pada tingginya permintaan rumah (backlog) yang kini mencapai hingga 12 juta unit, pemerintah terus berupaya memangkas selisih pasokan rumah yang setiap tahunnya baru mencapai 800 ribu unit saja melalui Program Sejuta Rumah.
“Rumah subsidi permintaannya sangat tinggi tapi untuk mengurusnya tidaklah mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan selain biaya produksi yang tinggi, lahan yang terbatas hingga harga jual yang murah,” kata Asmat Amin, Praktisi Hunian Subsidi Indonesia yang juga menjabat sebagai Managing Director SPS Group.
Untuk itu, SPS sendiri aku Asmat tengah fokus membangun beberapa hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah salah satunya yaitu Perumahan Villa Kencana Cikarang yang awal Mei lalu diresmikan secara khusus oleh Presiden Jokowi.
“Villa Kencana Cikarang berdiri di atas lahan seluas 105 ha dan akan kami tambahkan juga di Grandvista Cikarang di lahan 160 ha dengan total unit sekitar 23.000 untuk dua proyek tersebut,” tambah Asmat.
Sementara untuk tahun ini SPS menargetkan pembangunan sebanyak 15.000 unit. Bagi Asmat, membangun dan menyediakan rumah subsidi adalah perpaduan antara “Bisnis dan Ibadah”.
Aziz Fahmi H.