Berharap Tuah Tax Amnesty

Property-in.co – Banyak yang berharap dengan diberlakukannya Tax Amnesty gairah investasi masyarakat bakal terdongkrak, termasuk di properti. Benarkah? Atau malah sebaliknya? 

Oleh: Aziz Fahmi Hidayat

Menarik memang mengupas perjalanan perkembangan industri properti Indonesia. Naik-turunnya menjadi kisah panjang yang seperti tidak memiliki akhir berkesudahan. Bahkan, dalam kurun lima waktu terakhir, cerita tentang properti Indonesia begitu epik nan menggemaskan.

tax amnesty

Kurun waktu antara 2010-2013 adalah masa-masa keemasan properti yang sangat menjanjikan. Seiring meningkatnya produksi industri komoditas semisal pertambangan, properti juga terkena getah manisnya di mana investasi yang terjadi bahkan melebihi unsur kebutuhan.

“Pada masa itu, seorang investor bisa membeli hingga dua-tiga unit dan ada juga yang satu lantai,” kata pengamat ekonomi Aviliani dalam sebuah kesempatan.

Fakta pun berbicara sama. Beberapa pengembang yang dimintai sharing pengalaman di periode tersebut juga mengamini bahwa bisnis properti waktu itu ibarat buah sedang mengkel-mengkel-nya. Masyarakat pun terbuai untuk menanamkan uangnya di beragam jenis properti mulai dari residensial hingga komersial, primary maupun secondary.

“Sampai ada yang baru jual konsep saja sudah bisa terjual,” ungkap Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch. Saat itu, meski tidak banyak stimulus yang diberikan oleh pemerintah,  industri properti tampak berjaya dari segala sisi.

Padahal, pada periode 2011-2015 sesungguhnya pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perlambatan. Dampaknya tentu memengaruhi seluruh sektor perekonomian, termasuk properti. Akibat dari tren perlambatan inilah yang membuat sektor properti melesu hingga pada akhirnya Bank Indonesia menerapkan kebijakan makroprudensial berupa Loan to value (LTV) pada 2013, walau harus diakui penjualan properti masih tergolong ‘melorot’.

Maka, bertubi-tubilah sejak masa jaya pada 2012, perlahan demi perlahan properti Indonesia seakan kembali ke titik awal. Karenanya, saat ini pemerintah berupaya mengeluarkan segenap energi berupa rangsangan untuk memicu geliat sektor properti berdiri tegak hingga bisa menjadi instrumen investasi paling seksi.

Pages: 1 2 3 4 5

About The Author

Related posts