Banyak pilihan investasi menarik di Bekasi. Investor mesti mencermati mana yang memberikan tingkat kenyamanan dan keamanan investasi terbaik.
Property-In.co – Ketika terlalu banyak pilihan, lazimnya timbul kebimbangan. Ini berlaku pula dalam urusan investasi properti. Di Bekasi tersedia belasan properti baru jenis apartemen. Hampir semuanya menawarkan kenaikan investasi yang menguntungkan (capital gain). Namun yang harus benar-benar dicermati: apakah properti yang tersebut mampu memenuhi ekspektasi?
Proyek M-Gold Tower yang dimiliki Metland, misalnya. Mengusung konsep teranyar dalam dunia properti, yaitu mixed use building, Metland menggagas proyek pertama di Bekasi yang mengintegrasikan tiga bangunan utama yang terdiri dari mal, office, dan apartemen dalam satu gugusan wilayah di kawasan Kalimalang. Mal yang dibangun setara bintang lima dengan fasilitas terbaik yang memiliki jalur langsung menuju dan dari perkantoran maupun apartemen. Sehingga, dari sisi kemudahan dan kemewahan, proyek ini merupakan bangunan eksklusif pertama di Bekasi.
“M-Gold Tower merupakan kawasan terpadu perkantoran dan hunian di Bekasi. Ini sekaligus menjadi bangunan terintegrasi pertama di Kota Bekasi,” ujar Anhar Sudradjat, Business Development Director Metland. Menurutnya, M-Gold dibangun karena melihat potensi pasar di Bekasi sangat besar. Ia menyebutkan faktor berkumpulnya perusahaan-perusahaan asing di kawasan industri seperti Cikarang dan Cibitung menjadikan Bekasi semakin berkembang sebagai pusat bisnis dan niaga, dari semula kawasan industri. Seiring dengan itu, kebutuhan perkantoran dan tempat tinggal pun terus meningkat.
Namun, untuk menggaet pasar middle up to up, Anhar melihat belum ada properti yang bisa memenuhinya. Untuk itu Metland kemudian membesut sebuah proyek mewah dan berkelas dengan meluncurkan perkantoran dan apartemen M-Gold Tower di Kalimalang. “Kawasan ini akan menjadi CBD Bekasi ,” imbuh Nanda Widya, President Director Metland.
Selain M-Gold di jalur Kalimalang, ada juga apartemen SpringLake milik Summarecon yang terletak di dalam komplek Summarecon Bekasi. SpringLake termasuk apartemen fenomenal karena mampu membukukan penjualan 3.000 unit dalam waktu sehari. (2.200 unit dan 800 unit masing-masing satu hari). Dalam proyeksi pembangunannya, SpringLake akan terdiri dari 12 menara dan 4 di antaranya dipersembahkan khusus untuk kalangan atas.
Masing-masing apartemen, M-Gold Tower dan Spring Lake, memiliki target pasar yang berbeda. Bila M-Gold lebih spesifik untuk kalangan pekerja internasional yang berada di Bekasi dan end user, target pasar Spring Lake lebih umum—meskipun tak lepas dari pasar yang serupa dengan M-Gold.
Yang jelas, kedua apartemen ini hanyalah sepersekian dari belasan apartemen lain yang turut hadir meramaikan persaingan investasi di Bekasi. Sebut saja Grand Kamala Lagoon, Indigo, Kemang View Apartment, Grand Dhika City, BTC City, Enviro, Green Palace, The Oasis, dan Grand Cut Meutia. Memang menarik melihat progesivitas properti Bekasi belakangan ini. Proyek-proyek tersebut seakan-akan berlomba-lomba memasuki ceruk pasar yang semakin hits ini.
Kenaikan Signifikan
Mengharapkan kenaikan harga investasi adalah salah satu alasan orang menanamkan uangnya di properti. Anhar menyebutkan, investasi apartemen memang bisa memberikan keuntungan maksimal bagi investor. Harga properti di Bekasi kini sudah naik cukup tinggi dibanding 2-3 tahun lalu.
Faktornya, selain perkembangan kota yang kian pesat dan pasar ekspatriat tadi, terjadi pula pergeseran pola konsumsi properti yang dulunya untuk dihuni menjadi tren investasi. “ Jika dua atau tiga tahun lalu harga properti masih berkisar ratusan juta, kini ada yang sudah menembus level Rp1 miliar per unit,” ujar Anhar.
Ketika pertama kali ditawarkan, harga apartemen M-Gold yang berada di lokasi premium sudah menyentuh dua digit per meternya, yaitu sekitar Rp15 juta per meter persegi (m2).
Angka tersebut sudah tidak berlaku lagi karena sekarang harga M-Gold telah berada di kisaran Rp20-22 juta/m2. Hebatnya lagi, kata Anhar, meskipun harganya terbilang tinggi untuk ukuran Bekasi, unit-unit apartemen M-Gold sudah habis terjual.
Begitu pula dengan SpringLake yang memulai dengan tahap pertama (tiga tower) sudah terjual semua. Harga satu unitnya sejauh ini masih tertahan di Rp15 juta/m2. Namun tak tertutup kemungkinan angka itu akan beranjak naik, mengingat masih ada dua tahapan lagi (masing-masing empat tower) yang akan dibangun.
Apalagi jika melihat lengkapnya fasilitas yang diberikan serta nama pengelolanya, Summervile Property Management—anak usaha Summarecon yang khusus menangani building management—rasanya kenaikan investasi tinggal menunggu waktu saja.
Dari deskripsi di atas terlihat bagaimana cepatnya lonjakan harga unit apartemen di kawasan ini. Ambil contoh M-Gold. Investasi awal untuk tipe studio (luas 33 m2) dengan harga Rp 15 juta/m2 yakni sekitar Rp 500 juta.
Ketika harganya naik menjadi Rp20-22 juta, maka taksiran capital gain yang diperoleh mencapai Rp200 juta. Itu terjadi dalam kurun waktu yang cepat, sekitar dua tahun saja. Artinya, semakin berkembang kawasan tersebut, kecenderungan meningkatnya harga semakin memungkinkan.
Hal lain yang membuat investasi di M-Gold terasa menyenangkan: pengembangnya masih terlibat aktif dalam hal pengelolaan dan servis apartemen tersebut. Tentunya ini turut mempengaruhi nilai jual dan kenaikan investasi. “Kami masih terlibat dalam hal pengelolaan apartemen demi menjaga kualitas dan hubungan baik dengan investor,” jelas Anhar.
Dia juga memberikan saran dan tips dalam memilih apartemen yang baik. Di antaranya lokasi, fasilitas, dan pengembang. Poin terakhir sangat penting lantaran banyak proyek yang dibangun oleh pengembang, namun kemudian tidak sesuai dengan ekspektasi investor. “Harus dilihat siapa di belakang sebuah proyek. Jangan-jangan pengembang yang tidak bertanggung jawab yang hanya mengedepankan penjualan saja, kemudian tidak diurus. Akibatnya, proyek itu tidak berkembang dan bernilai,” tutupnya. aziz fahmi hidayat
Baca juga: Kemilau di Timur Jakarta